Hari demi hari aku lalui disini semakin hari semakin menunjukkan peningkatan. Aku berusaha untuk lebih bisa membagi waktu antara belajar, dan mengikuti kegiatan organisasi dikampusku. Belum lagi tugas-tugas kuliah yang menumpuk membuatku harus bisa lebih keras untuk menyelesaikan semuanya.


Semakin hari, semakin nyaman saja aku berada disini. Semakin banyak teman, semakin banyak sahabat, bahkan ada yang menganggapu sebagai bagian dari keluarga mereka. Aku sangat menjaga sikap semenjak berada disini, dan aku berusaha untuk berubah lebih baik.
Banyak kebiasaan buruk yang aku tinggalkan yang sering aku tinggalkan ketika aku masih dikota ‘R’ dahulu. Namun, namanya juga kebiasaan, masih kebawa juga terkadang. Misalnya, aku merupakan tipe orang yang gak sabaran. Jadi, kalau ada kerja kelompok, aku sering mengerjakannya sendiri.

Aku menjadi koordinator mahasiswa dikelasku. Atau simpelnya “Ketua Kelas” lah…  Koordinator mahasiswa (Kosma)  bertugas menerima informasi dar dosen, dan  menyampaikan informasi dari kepada seluruh mahasiswa dikelasku. Sebagai seorang kosma, banyak teman yang bertanya kepadaku tentang kegiatan kemahasiswaan atau informasi akademik lainnya. Namun, namanya juga teman. Sudah diberi tahu tetap aja ada yang gak percaya. Ntah dia sengaja atau tidak, dia sering mengulangi pertanyaannya itu berkali-kali. Spontan saja hal ini membuatku jadi ‘naik darah’.

Belum lagi tentang mahasiswi yang sering sms aku dengan nada yang agak ‘menggoda’. Aku sendiri jujur, agak GR (gerot/gila) kalau ada yang sms dengan nada yang mesra-mesra gimana, gitu.. Memang dia tergolong cantik namun, “ASTAGFIRULLAHALADZIM” aku ini mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai keislaman dalam diriku,dan aku tahu kalau terlalu dekan dengan wanita yang bukan uhrim itu dilarang Allah. Dan akhirnya aku kembali menjaga jarak dengan para akhwat (wanita) dan berkomunikasi dengan mereka seperlunya saja.

Tetapi tidak aku sangka dia yang sering mengirim sms ‘mesra’ itu ternyata semakin berani untuk menegur aku secara langsung. Wah.. gawat nih, pikirku. Ntah kenapa aku juga merasa agak tertaring dengan dia. Akhirnya aku ‘bongkar-bongkar’ kronologi facebook miliknya, dan kulihat beberapa pose foto yang lumayan menarik menurutku. Aku juga mungkin ada rasa. Tapi tetap saja Iman ini masih kuat untuk menahannya. Akhirnya, dengan sedikit menggoda, aku beranikan ‘menggombali’ dia dihadapan teman-temannya. Mungkin dia merasa malu atau gimana, semenjak saat itu dia tidak lagi mau mendekatiku lagi. Akupun berucap “ALHAMDULILLAH”, ternyata hati ini masih memiliki iman ya Allah.

Menjadi seorang kosma tidak selamanya menyenangkan. Bahkan, menurut aku lebh banyak pahitnya dari pada manisnya. Manisnya menjadi kosma mungkin hanya sebatas dekat dengan dosen, dikenal banyak orang, dan bisa melatih leadershipku.
Namun, pahitnya menjadi kosma itu sangat banyak sekali, misalnya aku menjadi orang yang ‘boros’ pulsa, mempersiapkan alat pembelajaran, seperti mengambil infokus, banyak ditanya teman tentang pelajaran, yang kadang nanyanya gak jelas gitu. Belum lagi masalah air minum yang mesti aku bawa setiap pergi ngampus untuk dihidangkan kepada dosen yang bersangkutan.Hal yang paling berat menjadi kosma adalah ‘boros’ pulsa.

Sebagai anak kost, masalah klasik yang sering dihadapi yaitu 2P (Perut & Pulsa). Sebenarnya anggaran untuk beli pulsa kosma itu ada, diambil dari setiap mahasiswa sebesar Rp 10.000; namun, aku sudah pernah memintanya kepada sekretaris tapi tak kunjung ‘cair’. Apa boleh buat, aku harus bisa menerima semua yang ada ini.
Begitulah kisah sepintas tentang resiko menjadi seorang Ketua Kelas. Padahal emang kalau aku lagi berkaca, aku tidak merasa ganteng atau apalah itu namanya. Kalaupun aku berkaca, aku hanya sedang memantau seberapa pesat pertumbuhan ‘jerawat’ dimuka yang tidak seberapa ini.

Ya, itu tadi sekedar pembukaan tentang ‘jabatan’ yang tidak seberapa. Sebenarnya, aku juga pernah beberapa kali menjadi bagian penting dari sebuah organisasi. Misalnya, menjadi seksi OSIS yang menangani tentang keagamaan, pernah juga menjadi anggota ROHIS SMP, dan anggota pramuka aktif di SD. Dan yang terakhir yang paling aku suka adalah menjadi ketua panitia acara reuni SMP N 3 Batahan angkatan 2011. Meskipun acara yang sederhana, namun bekerja keras dan bersama orang-orang yang sudah lama tidak bertemu menjadi nilai tambah yang membuat aku semakin merasakan betapa indahnya kebersamaan bila kita tidak lagi bersama mereka. Acara yang dihadiri beberapa guru dan teman-teman sejawat dan seangkatan itu menjadi hal terindah yang paling aku sukai. Setelah lebih dari tiga tahun lamanya tidak bertemu, akhirnya kami bisa bekumpul kembali seperti dahulu.

Aku juga memegang jabatan penting didalam organisasi kampus. Perananku dalam organisasi menuntut aku harus bisa berkomunikasi dengan baik serta berinteraksi dengan mereka. Aku sering keluar masuk kelas di tiap-tiap fakultas untuk mensosialisasikan acara kami agar mereka turut serta dalam kegiatan kami. Keluar-masuk kelas, berbicara dengan sesame angkatan, bahkan dengan mereka yang sudah jauh ditingkat atas sekalipun membuat aku merasa lebih percaya diri. Organisasi yang kuikuti berbasis religi, sehingga aku harus bisa menjaga jarak dengan yang tidak muhrimku, serta menjaga ucapan.

Itulah beberapa sejarah ‘leadership’ku hingga saat ini. Menurutku, kepemimpinan menjadikan kita lebih peka terhadap lingkungan sekitar, baik itu berupa masalah, ataupun sesuatuyang bersifat inovasi dan perkembangan social. Aku merasa senang bisa menjadi pemimpin, meski hanya dalam skala kecil, namun itu membuat aku lebih bisa mengasah keterampilan kepemimpinanku.
Jiwa kepemimpinan memang harus dimiliki oleh setiap orang, terutama seorang laki-laki. Kepemimpinan bagi seorang laki-laki digunakan untuk mengarahkan dirinya dan keluarganya kejalan yang baik, serta mengambil keputusan yang tepat dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Sementara itu, kepemimpinan bagi seorang wanita dibutuhkan untuk memimpin dirinya sendiri didalam interaksi social. jiwa wanita yang lembut digunakan untuk menjadi peneduh hati bagi seorang pemimpin dalam rumah tangga.
Apapun jenis kepemimpinan yang dimiliki seseorang, namun tujuan kepemimpinan itu tetap satu, yaitu membawa organisasi yang dipimpinnya menjadi lebih maju berkat peran yang solid dari para anggotanya.

JJJJ

0 komentar:

Posting Komentar